Ledakan di Pamulang: 7 Warga Luka, 8 Rumah Rusak, Polisi Selidiki Penyebab

news.detik.com – Jumat pagi, 12 September 2025, warga Pamulang, Tangerang Selatan, dikejutkan oleh suara ledakan keras yang mengguncang kawasan Pondok Cabe. Suara dentuman itu begitu kuat hingga terdengar hingga radius beberapa ratus meter. Banyak warga yang panik keluar rumah, sebagian lainnya mengaku merasakan getaran seperti gempa kecil.

Dalam hitungan menit, kepulan asap terlihat membumbung dari arah lokasi kejadian. Beberapa rumah tampak roboh dan kaca-kaca pecah berserakan. Ledakan tersebut menghancurkan 8 rumah warga, dengan 4 di antaranya mengalami kerusakan cukup parah.

Lebih memilukan lagi, tujuh orang menjadi korban luka, empat di antaranya luka berat dan harus dilarikan ke RS Hermina untuk mendapatkan perawatan intensif. Salah satu keluarga, yang terdiri dari ayah, ibu, dan bayi berusia 4 bulan, ikut menjadi korban.

Camat Pamulang, Mukroni, yang datang meninjau lokasi, memastikan bahwa tidak ada korban jiwa dalam insiden ini, namun luka-luka yang dialami korban cukup serius.

Data Korban yang Tercatat Ledakan di Pamulang

awsimages.detik.net.id

Ketua RW 001, Hakim, menyebutkan bahwa total korban berasal dari empat kepala keluarga. Mereka adalah:

  1. Keluarga Agus
    • Agus (suami)
    • Rina (istri)
    • Bayi 4 bulan

    Ketiganya mengalami luka dan harus menjalani perawatan. Bayi tersebut menjadi perhatian utama karena usianya yang masih sangat kecil dan lebih rentan terhadap dampak ledakan.

  2. Taslimah – mengalami luka dan dibawa ke rumah sakit.
  3. Emi – juga mengalami luka cukup parah dan kini dalam perawatan medis.
  4. Dua korban lain yang belum disebutkan identitas lengkapnya, namun dipastikan dalam kondisi luka ringan.

Secara total, 7 orang tercatat terluka, di mana 4 korban luka berat kini berada di RS Hermina.

Kronologi Menurut Warga

Beberapa warga sekitar mengisahkan kembali detik-detik ledakan tersebut.

  • Suara Dentuman Keras
    Warga yang sedang beraktivitas di dalam rumah tiba-tiba mendengar suara ledakan yang sangat keras. Suaranya begitu mengejutkan hingga banyak yang mengira terjadi ledakan tabung gas atau bahkan ledakan bom.
  • Getaran Seperti Gempa
    Tidak hanya suara, banyak warga juga mengaku merasakan getaran di lantai rumah. “Seperti ada gempa sebentar, kaca jendela ikut bergetar,” ungkap salah seorang warga.
  • Kepulan Asap dan Api
    Setelah dentuman, terlihat asap tebal mengepul di salah satu titik rumah. Beberapa bagian rumah tampak ambruk dan kaca-kaca pecah berhamburan ke jalan.
  • Evakuasi Warga
    Warga sekitar dengan sigap membantu mengevakuasi korban dari reruntuhan. Ada yang langsung menelepon ambulans, sementara sebagian lainnya membantu memadamkan api kecil yang muncul.

Respon Cepat Aparat dan Pemerintah

Setelah laporan masuk, aparat kepolisian dan petugas pemadam kebakaran segera mendatangi lokasi. Beberapa langkah yang langsung dilakukan:

  1. Mensterilkan Lokasi
    Polisi memasang garis polisi di sekitar area ledakan agar warga tidak mendekat. Ini dilakukan untuk mencegah risiko tambahan jika ada potensi ledakan susulan.
  2. Evakuasi Korban
    Tim medis mengevakuasi korban ke RS terdekat, terutama mereka yang mengalami luka serius.
  3. Pencatatan Kerugian
    Camat Pamulang bersama perangkat kelurahan dan RW mencatat jumlah rumah yang rusak dan mendata korban terdampak.
  4. Koordinasi dengan Puslabfor
    Kapolres Tangsel, AKBP Victor Inkiriwang, memastikan bahwa tim Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) akan didatangkan untuk menyelidiki penyebab ledakan. Ia menegaskan penyelidikan dilakukan secara ilmiah, bukan sekadar asumsi.

Dugaan Awal Penyebab Ledakan

Hingga saat ini, penyebab ledakan masih belum bisa dipastikan. Beberapa kemungkinan yang beredar di kalangan warga antara lain:

  1. Kebocoran Tabung Gas Elpiji
    Dugaan paling umum adalah adanya kebocoran gas elpiji di salah satu rumah yang kemudian memicu ledakan. Gas elpiji memang menjadi penyebab paling sering dalam kasus ledakan di pemukiman.
  2. Ledakan dari Bahan Kimia atau Bensin
    Ada kemungkinan ledakan berasal dari bahan kimia atau penyimpanan bahan bakar rumah tangga.
  3. Faktor Lain yang Belum Diketahui
    Karena skala ledakan cukup besar, polisi memilih untuk menunggu hasil penyelidikan Puslabfor.

Kapolres Tangsel menegaskan: “Kita akan datangkan Puslabfor untuk melakukan scientific crime investigation. Dengan begitu, penyebab pasti bisa diketahui dan tidak menimbulkan spekulasi.”

Dampak Sosial dan Psikologis

Ledakan ini tidak hanya menimbulkan kerugian fisik, tapi juga meninggalkan trauma bagi warga. Beberapa dampak yang dirasakan:

  • Ketakutan dan Trauma
    Anak-anak menangis karena terkejut dengan suara ledakan. Beberapa warga dewasa mengaku masih merasa takut dan khawatir akan ada ledakan susulan.
  • Kerugian Material
    Delapan rumah rusak, empat di antaranya rusak berat. Perbaikan rumah tentu membutuhkan biaya besar, sementara sebagian besar warga adalah keluarga dengan ekonomi menengah ke bawah.
  • Gangguan Aktivitas
    Jalan di sekitar lokasi ditutup sementara, membuat aktivitas warga menjadi terganggu.

Penanganan Korban dan Bantuan

Hingga Jumat sore, pemerintah daerah dan dinas sosial mulai menyiapkan bantuan untuk warga terdampak. Beberapa langkah yang diambil:

  1. Perawatan Medis Gratis
    Korban luka berat dirawat secara intensif di RS Hermina. Pemerintah daerah berkoordinasi agar biaya perawatan ditanggung.
  2. Posko Darurat
    Dibangun posko darurat untuk menampung warga yang rumahnya hancur.
  3. Bantuan Logistik
    Warga terdampak diberikan bantuan makanan, selimut, dan kebutuhan sehari-hari.
  4. Pendampingan Psikologis
    Mengingat ada korban bayi dan anak-anak, pendampingan psikologis juga disiapkan.

Catatan Kejadian Serupa di Indonesia

Kasus ledakan di pemukiman padat bukan pertama kali terjadi di Indonesia. Beberapa insiden sebelumnya antara lain:

  • Ledakan Gas di Depok (2023) – Menghancurkan 3 rumah dan menyebabkan 2 orang meninggal dunia.
  • Ledakan di Bandung (2024) – Akibat kebocoran gas di rumah kontrakan, melukai 5 orang.
  • Insiden di Surabaya (2022) – Ledakan tabung gas 12 kg menyebabkan 1 keluarga luka parah.

Kejadian-kejadian ini menunjukkan bahwa ledakan di area pemukiman seringkali berhubungan dengan keamanan penggunaan gas elpiji atau bahan mudah terbakar lainnya.

Langkah Pencegahan Agar Tidak Terulang

Para pakar kebakaran dan keamanan rumah tangga sering memberikan imbauan agar masyarakat lebih waspada:

  1. Periksa Rutin Tabung Gas
    • Pastikan regulator dan selang gas dalam kondisi baik.
    • Ganti selang gas setiap 2 tahun atau jika terlihat retak.
  2. Pasang Ventilasi yang Baik
    Rumah harus memiliki ventilasi cukup untuk mengurangi penumpukan gas saat terjadi kebocoran.
  3. Jangan Menyalakan Api Saat Ada Bau Gas
    Jika mencium bau gas, segera matikan sumber listrik, buka ventilasi, dan jangan menyalakan api.
  4. Sediakan APAR (Alat Pemadam Api Ringan)
    Setiap rumah disarankan memiliki APAR untuk memadamkan api kecil sebelum membesar.
  5. Edukasi Keluarga
    Semua anggota keluarga, termasuk anak-anak, perlu diberi pemahaman sederhana mengenai bahaya gas dan apa yang harus dilakukan jika ada kebocoran.

Reaksi Masyarakat dan Media Sosial

Tidak lama setelah insiden, foto dan video ledakan beredar luas di media sosial. Banyak netizen menyampaikan doa untuk para korban. Ada juga yang mempertanyakan sejauh mana pengawasan pemerintah terhadap keamanan lingkungan padat penduduk.

Di sisi lain, sebagian warga net menyarankan pemerintah untuk memperketat standar keamanan penggunaan gas elpiji di rumah tangga, termasuk edukasi ke masyarakat.

Apa yang Akan Terjadi Selanjutnya?

Polisi bersama Puslabfor diperkirakan akan merilis hasil penyelidikan dalam beberapa hari ke depan. Hasil ini penting untuk memastikan penyebab pasti dan mencegah beredarnya spekulasi liar.

Pemerintah kota Tangerang Selatan kemungkinan juga akan menggelar program bantuan rekonstruksi bagi warga yang rumahnya rusak. Sementara itu, warga sekitar masih diminta waspada dan tidak mendekat ke lokasi hingga dinyatakan aman.

Kesimpulan

Ledakan di Pamulang menjadi pengingat betapa pentingnya kewaspadaan terhadap potensi bahaya di rumah tangga, khususnya yang berkaitan dengan gas elpiji dan bahan mudah terbakar.

Meskipun tidak ada korban jiwa, insiden ini melukai 7 orang termasuk seorang bayi dan merusak 8 rumah. Trauma psikologis dan kerugian materi tentu tidak kecil.

Hasil penyelidikan Puslabfor nantinya akan sangat menentukan, apakah ledakan disebabkan faktor teknis seperti kebocoran gas, atau ada penyebab lain yang lebih kompleks.

Similar Posts